Temanggung – Jawa Tengah (7/08) Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak dimana tinggi badan anak lebih pendek daripada rata-rata tinggi badan anak se-usianya. Balita yang mengalami stunting meningkatkan risiko penurunan kemampuan intelektual, menghambatnya kemampuan motorik, produktivitas, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang. Hal ini dikarenakan anak stunting cenderung lebih rentan menjadi obesitas, karena orang dengan tubuh pendek berat badan idealnya juga rendah. Angka stunting balita pada tahun 2024 di Desa Muneng, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung tercatat 10 dari 125 terkena stunting atau gizi buruk dan sedang diupayakan pemenuhan gizi balita dengan pemberian PMT setiap hari.
Stunting dapat diatasi dengan pemenuhan nutrisi yang tepat yaitu karbohidrat, protein, lemak (vitamin, kalsium, zat besi, asam folat), perbaikan sanitasi kebersihan, pemantauan pertumbuhan, suplementasi mikronutrien, dan orang tua dianjurkan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi seperti browsing pemenuhan gizi yang tepat, resep makanan, dan lain sebagainya Mikronutrien berperan penting dalam pertumbuhan anak seperti vitamin A, zink dan seng itu berperan dalam pertumbuhan fisik anak, vitamin C dan D untuk imun anak, dan asam folat untuk perkembangan otak anak. Maka dari itu, mahasiswa KKN TIM II Undip tahun 2024 turun langsung dalam mengatasi stunting di desa Muneng, dengan membagikan PMT dibarengi dengan pemberian vitamin.
Mahasiswa KKN Undip membagikan PMT dan Vitamin pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 secara langsung ke rumah target sasaran. Berdasarkan survei, stunting terjadi akibat kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengenali nafsu makan anak dan masih memberi makanan yang tinggi gula. Maka dari itu, mahasiswa KKN mengedukasi orang tua balita tentang pemenuhan gizi balita dan membatasi penggunaan gula atau pemanis pada mpasi atau makanan balita, mengenalkan jenis-jenis olahan makanan yang disukai oleh balita, serta penambahan suplemen makanan pada balita yang dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Mahasiswa KKN juga membagikan vitamin yang dapat dikonsumsi selama 7 hari ke depannya untuk menambah nafsu makan anak, dan juga membagiman leaflet sebagai output dari kegiatan tersebut yang mencakup poin-poin penting dalam mengatasi stunting. Ibu dari balita menerima kedatangan mahasiswa KKN dengan sambutan hangat dan berterimakasih atas edukasi yang telah diberikan.
Harapannya dengan pemberdayaan tersebut, orang tua balita semakin sadar dalam pemenuhan gizi anak dengan makanan bergizi, mampu mengatasi anak GTM dengan memberikan makanan yang dapat menarik nafsu makan anak, serta angka stunting di desa Muneng dapat menurun secepatnya.
Penulis:
Yohanna Novelina Siahaan, Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas DIponegoro
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook